sisi lainku

Senin, 28 Maret 2011

Mobilisasi Penduduk Harus Rutin Laporkan


Plt. Kepala Dinas melalui Sekretaris Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sekadau Afronius Akim Sehan mengatakan, mobilisasi penduduk di seluruh kabupaten Sekadau saat ini masih kesulitan untuk didata. Hal tersebut dikarenakan minimnya koordinasi antar pihak pemerintah desa, kecamatan dengan dinas Dukcapil mengenai kedatangan dan kematian penduduk.

“ Saat ini kita masih kesulitan untuk mendata secara persis jumlah penduduk yang terdaftar sebagai penduduk Sekadau. Hal itu dikarenakan pihak desa dan kecamatan jarang berkoordinasi dengan kita selaku instansi yang menangani masalah kependudukan terkait jumlah kedatangan penduduk baru dan angka kematian,” ungkap Afron saat ditemui diruang kerjanya, kemarin.

Dikatakan Afron, karena minim koordinasi tersebut menyebabkan ada penduduk yang memiliki KTP ganda. Adapula warga yang kesulitan mengurusi akta kependudukan karena tidak terdata dalam database dinas Dukcapil.

“ Tidak jarang kita temui ada warga yang memiliki identitas ganda. Hal tersebut terjadi karena yang bersangkutan baru pindah ke daerah kita, tetapi KTP daerah yang ditinggalkan masih valid,” paparnya.

Untuk mencegah penyalahgunaan identitas ganda, lanjut Afron, pihak terkait yakni pemerintah desa dan kecamatan diminta rutin melaporkan setiap ada kematian dan kedatangan penduduk baru guna memperoleh data penduduk yang tepat. “ Kita minta kepada pihak-pihak yang terkait agar proaktif melaporkan kedatangan dan kematian penduduknya,” pintanya.

Minggu, 27 Maret 2011

Makanya Hati-Hati Dijalan, Jangan Ngebut


Sebuah mobil Anvanza warna silver dengan nomor Polisi KB 1790 DA ringsek, setelah bertabrakan dengan mobil box bernomor polisi KB 9677 HB yang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Sintang. Waktu kejadian hari minggu (27/3) sekitar pukul 14.00 Wib di Dusun Entada, jalan Sekadau-Sintang, 13 kilometer dari kota Sekadau.

Atas insiden tersebut, mobil avanza mengalami kerusakan parah di bagian depan. Lampu sein dan lampu utama serta ban depan sebelan kanan mengalai rusak berat. Bahkan ban mobil avanza yang berada di sebelah kanan pecah akibat hantaman keras saat terjadi benturan. Sedangkan mobil box rusak ringan bagian kiri depan.

Aju salah seorang saksi mata menceritakan kejadian tersebut terjadi, karena mobil box yang lelaju dari arah sintang banting setir, yang hendak mengelak penyeberang jalan. Saat itu pula mobil avanza yang melaju kea rah sintang oleng akibat menghindari mobil box yang hampir setegah badan jalan berada di luar jalur.

“Mobil box itu laju, tapi tiba-tiba ada orang menyeberang jalan. Barangkali sopirnya terkejut makanya banting setir. Sebenarnya Kedua mobil sama-sama laju,” papar Aju.

Beruntung, kejadian tersebut tidak merenggut  korban jiwa. Warga menyebutkan sopir avanza cepat di larikan kerumah warga untuk mendapatkan pertolongan. Selang beberapa waktu Polres Sekadau juga menurunkan personil untuk mengevakuasi kedua kendaraan tersebut.

Sekadau Butuh Industri Hilir Kelapa Sawit


Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sekadau Mohamad Isa mengatakan, idealnya setiap perusahaan perkebunan mendirikan sebuah pabrik crude palm oil atau minyak kelapa sawit masing-masing. Hal tersebut agar hasil perkebunan di sekadau dapat diolah dan dinikmati hasilnya oleh masyarakat sekadau.

“ Selain itu, jika ada pabrik maka akan lebih banyak tenaga kerja yang terserap. Dengan demikian dapat membantu mengatasi masalah pengangguran,” ungkapnya belum lama ini.

Dikatakan Isa, ada beberapa kendala yang dikeluhkan perusahaan untuk mendirikan pabrik. Hal itu terungkap saat sosialisasi pembangunan pabrik kelapa sawit di Belitang beberapa waktu lalu. Salah satu permasalahan yang dirasa sulit oleh perusahaan adalah pembebasan lahan milik masyarakat yang dianggap terlalu sulit. Sulit dalam arti ada yang pro menyetujui didirikannya pabrik dan ada juga yang kontra.

Selain itu, biaya pembebasan lahan dinilai terlalu menyulitkan perusahaan karena harga yang diminta terlalu tinggi hingga perusahaan mengalami kesulitan untuk menebus lahan tersebut. “ Ada perusahaan yang mengeluhkan mahalnya biaya pembebasan lahan milik masyarakat. Itu menjadi salah satu alasan perusahaan tidak mendirikan pabrik,” paparnya.

Menurut Isa, selain pabrik mentah CPO, ada industri lain yang perlu dikembangkan dari kelapa sawit yakni industri  hilir atau pengolahan ampas  CPO menjadi barang rumah tangga lainnya. “ Kita sudah memikirkan untuk mengembangkan industry hilir dari kelapa sawit. Ampas sisa pengolahan CPO kan masih bisa dikembangkan menjadi barang-barang lain yang bernilai jual cukup tinggi. Mudah-mudahan di masa mendatang ada investor yang mau mendirikan pabrik industri hilir sawit di daerah kita,” tukas Isa.

Disinggung mengenai saran agar pemerintah daerah mendirikan pabrik kelapa sawit, menurut Isa hal itu bisa-bisa saja. Hanya saja lanjutnya, akan berimbas pada terkurasnya anggaran. Tujuan pemerintah mendatangkan investor adalah membiarkan investor tersebut berinvestasi di daerah. “ Saya kira biarkan perusahaan saja yang mendirikan pabrik dan berinvestasi di daerah kita. Pemerintah daerah bisa saja mendirikan pabrik, itu tidak menyalahi aturan. Akan tetapi efeknya akan mempengaruhi pembangunan di bidang yang lain karena akan menyedot anggaran dalam jumlah cukup besar,” pungkasnya.

Uskup Sanggau Resmikan Paroki St. Petrus Rasul Sekadau


Ribuan umat dari enam desa di wilayah Paroki Santo Petrus Rasul Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau Minggu (27/3) pagi kemarin, memadati gereja katolik Santo Petrus rasul mengikuti misa syukur peresmian paroki santo petrus rasul Km 9 yang beralamat di komplek kantor Bupati Sekadau.


Hadir dalam persmian Paroki tersebut, asisten satu Setda Provinsi Kalbar, Bupati, Wakil Bupati, Sekda sekadau, Ketua dan para Anggota DPRD Sekadau, sejumlah pejabat dilingkungan Pemkab Sanggau, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Bupati Sekadau Simon Petrus dalam sambutannya mengatakan, pembangunan Gereja Katolik monumental Santo Petrus Rasul yang berdiri megah di komplek perkantoran pemerintah daerah kabupaten sekadau, merupakan kepedulian Pemkab Sekadau dalam bidang keagamaan. Tujuanya, agar  menjadikan umat dan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Pemkab Sekadau, orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

” Kita patut berbangga karena hanya di kabupaten Sekadau ini yang komplek perkantorannya dikelilingi rumah ibadah berbagai agama,” ujar bupati Simon.

Untuk mengembangkan paroki yang baru saja berdiri ini, Simon berharap dukungan serta kerjasama umat untuk membuat paroki ini menjadi paroki yang mampu memacu iman umatnya. ” Perlu kerjasama antara umat dan segenap unsur masyarakat serta pemerintah untuk memajukan paroki ini agar dapat bersanding dengan paroki lainnya,” kata Simon.

Sementara itu, uskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini CP dalam sambutannya mengatakan, dirinya merasa bangga kepada Pemkab Sekadau yang dalam 2 periode dipimpin bupati Simon Petrus karena di sela-sela memikirkan kesejahteraan masyarakat, bupati Simon ternyata sangat serius memperhatikan masalah keagamaan. Tidak hanya agama Katolik, akan tetapi agama lainnya juga seperti Kristen Protestan dan Islam. Hal itu terbukti dengan berdirinya dengan megah tiga bangunan rumah ibadah monumental.

Uskup juga menekankan kepada umat supaya bergandeng tangan membenahi paroki santo petrus rasul yang baru diresmikan ini. Sehingga bisa setara dengan paroki-paroki lain yang sudah lama berdiri.

”Dengan adanya paroki yang baru ini, kita berharap iman umat dan pegawai negeri sipil di lingkungan pemkab sekadau khususnya yang bergama katolik semakin meningkat. Saya atas nama Uskup Keuskupan Sanggau mengucapkan selamat bertugas kepada pastor Bartolomeus Tolo, Pr dan Pastor Mai,” kata Uskup Yilius.

Ditempat yang sama, Kepala Pastor Paroki Santo Petrus Rasul, Pastor Bartolomeus, menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Gubernur Kalbar yang diwakilkan asisten I MH. Munsin, Uskup Keuskupan sanggau, Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD, Sekda, Tamu undangan, umat serta para panitia. ”Saya juga mau mengajak kepada umat untuk bersama-sama membangun paroki kita yang baru ini. Disini hanya ada dua pastor, sementara umat yang kami layani ribuan orang. Untuk itu kjerja sama umat sangat kami harapkan,” pungkasnya.

Pastor Bartolomeus mengatakan sebanyak enam desa di wilayah kecamatan Sekadau Hilir yang menjadi daerah paroki Santo Petrus Rasul yang merupakan pemekaran dari Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau dan Paroki Rawak. Keenam desa itu antara lain, Desa Gonis Tekam, Desa Tapang Semada, Desa Nanga Pemubuh, Desa Engkersik, Desa Setawar dan Desa Tapang Perodah.

Sementara itu, Gubernur Kalbar yang di wakilkan asisten I pemprov Kalbar MH Munsin didaulat untuk memukul gong sebanyak tujuh kali, tanda diresmikannya Paroki Santo Petrus Rasul.

Rabu, 23 Maret 2011

Polisi dan Wartawan Jalin Kerjasama tentang Informasi Publik


Sesuai dengan UU RI nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik(KIP), kepolisian resort (Polres) Sekadau mengajak segenap insan pers dan tokoh masyarakat serta LSM untuk bekerjasama menerapkan UU tersebut dalam kegiatan sosialisasi UU KIP di aula Mapolres Sekadau, kemarin. Hadir dalam kegiatan tersebut, para Kapolsek di 7 Kecamatan, para jajaran personil Polres Sekadau, LSM, maupun para Wartawan dari berbagai media massa cetak maupun elektornik
Kapolres Sekadau, AKBP. Adeyana Supriayana, ketika membuka kegiatan sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik (KIP), meminta kerjasama dengan para awak pers dalam memberikan sarana informasi yang jelas dan akurat kepada publik.
 “ Kami mengajak semua kawan-kawan wartawan untuk bekerjasama dalam memberikan informasi yang jelas, akurat, dan transparan kepada masyarakat. Begitu juga dengan fungsi dan peran dokumentasi dan kehumasan di Polres, Polsek agar bisa memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat,” ujar Adeyana.
. Semantara itu, Kasubag Humas Polres Sekadau, AKP. Mohammad Benyamin, menyatakan peran Kehumasan di jajaran Polsek di tujuh Kecamatan yang ada di Kabupaten Sekadau, masih belum berfungsi dengan maksimal. Ia mengatakan pegaruh tersebut dikarenakan personil di jajaran Polres masih terbatas.
Kata dia, saat ini personil di Polres Sekadau terdata 260 personil dengan rincian yang bertugas di Mapolres Sekadau 178 Personil dan sisanya tersebar di Polsek-Polsek. Dengan keterbatasan Personil tersebut rata-rata polres hanya memiliki 10-15 personil yang bertugas di 7 kecamatan.
“Makanya, kita belum bisa membagi mana personil yang harus kosentrasi di humas Polsek, karena personil kita saja masih berkurang. Idealnya Polres itu memiliki 400-an anggota,” ujarnya.
Namun demikian, sambung dia, terbatasnya jumlah personil yang dipercayakan di humas tingkat Polsek, harus dapat berkoordinasi dengan masyarakat terkait dengan informasi yang ada di daerah masing masing. Kemudian dirinya juga meminta para wartawan untuk bekerjasama saling berbagi informasi terhadap apa saja masalah di lapangan.
“Dengan adanya tindak lanjut kegiatan ini, kami harapkan teman-teman dari media juga bisa membantu kami saling tukar informasi,” tandasnya.
Sementara itu, Antonius Sutarjo, perwakilan dari wartawan di Sekadau, mengatakan pihak pers siap berkerjasama terkait dengan informasi maupun konfirmasi terhadap pemberitaan di lapangan.
“ Kita selaku insan pers yang bertugas memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada masyarakat selalu siap bekerjasama dengan pihak manapun, termasuk Polri sebagai mitra kita,” kata Tarjo.